CORONAMETER — Jakarta Polri ikut melepas ekspor perdana 1.200 ton jagung ke Malaysia di tengah panen raya jagung kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Kamis, (5/6/2025).
Tak hanya itu, Polri juga memulai pembangunan 18 gudang penyimpanan di 12 provinsi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Panen raya di Bengkayang dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto. Di lahan seluas 218 hektare yang dikelola bersama masyarakat, produktivitas jagung meningkat dari 2 ton menjadi 9,3 ton per hektare.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Polres Bengkayang, Lanud Harry Hadisoemantri, serta berbagai pemangku kepentingan daerah.
“Polri melalui Polres Bengkayang berkolaborasi dengan Lanud Harry Hadisoemantri, stakeholder terkait, dan masyarakat untuk melakukan pengelolaan lahan tersebut, mulai dari penanaman, pemberian edukasi, hingga penyediaan Alsintan, sehingga saat ini hasil panen dapat meningkat secara signifikan,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025) malam.
Listyo mengatakan, Polri juga menggandeng Bulog untuk menyerap hasil panen dengan harga pembelian pemerintah sebesar Rp 5.500 per kilogram. Dari sisi pendapatan, para petani mengaku mengalami peningkatan.
“Para petani kini menikmati peningkatan pendapatan hingga Rp4 juta/bulan, dari sebelumnya hanya sekitar Rp500 ribu,” ujar dia.
Tak Hanya dari Kalbar
Lebih lanjut, dia menerangkan, ekspor tidak hanya dilakukan dari Kalimantan Barat. Di Gorontalo, sebanyak 27 ribu ton jagung telah diekspor, dan 20 ribu ton dari Nusa Tenggara Barat.
Koperasi Produsen Teguh Sejahtera yang menaungi para petani Bengkayang juga telah menandatangani kontrak ekspor dengan perusahaan Malaysia untuk memasok total 20 ribu ton secara bertahap.
“Kerja sama ekspor yang telah disepakati adalah pemenuhan 20 ribu ton jagung secara bertahap dan hari ini akan dilepas ekspor perdana sebanyak 1.200 ton seharga Rp. 5.900/Kg,” ucap dia.
Gagas Pembangunan 18 Gudang
Untuk distribusi dan penyimpanan, Polri menggagas pembangunan 18 gudang jagung di atas lahan milik institusi tersebut. Masing-masing gudang berkapasitas 1.000 ton dan ditargetkan rampung pada Agustus 2025.
“Polri menggandeng Bulog untuk membangun 18 gudang penyimpanan di lahan milik Polri. Gudang-gudang ini memiliki total kapasitas 18.000 ton dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2025,” ucap dia.
Di sektor hilir, Polri menggandeng perusahaan pakan ternak untuk menyerap hasil jagung ke 47 pabrik pakan di 17 provinsi.
“Selain itu, 2 pabrik baru juga dalam proses pembangunan, satu di Kab. Maros, Prov. Sulsel dan satu lagi di Kab. Lamongan, Prov. Jatim yang akan menjadi pengolahan pakan ternak terbesar di Asia Tenggara,” ucap dia.
Listyo menyebut pendekatan dari hulu ke hilir ini bagian dari upaya membangun stabilitas nasional.