CORONAMETER — Dhaka – Jumlah korban tewas dalam kecelakaan pesawat latih milik Angkatan Udara Bangladesh yang menimpa sebuah sekolah di ibu kota Dhaka kini bertambah menjadi 25 orang. Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (waktu setempat) ketika pesawat jenis F-7 BGI buatan Tiongkok jatuh dan menghantam gedung sekolah Milestone School and College di kawasan Uttara, salah satu wilayah padat penduduk di Dhaka.
Militer Bangladesh mengonfirmasi bahwa pesawat mengalami gangguan teknis tak lama setelah lepas landas pada pukul 13.06 waktu setempat, dikutip dari laman AP, Selasa (22/7/2025).
Pilot, Letnan Penerbangan Mohammed Toukir Islam, berusaha mengalihkan pesawat ke area yang lebih terbuka, namun tidak berhasil menghindari tabrakan fatal dengan gedung dua lantai tersebut. Sang pilot turut menjadi korban jiwa dalam insiden ini.
Awalnya, 20 korban jiwa dilaporkan tewas di tempat kejadian. Namun pada Senin malam, lima korban luka dilaporkan meninggal dunia akibat luka serius yang mereka alami. Sekitar dua lusin orang lainnya masih dirawat dalam kondisi kritis, sebagian besar di antaranya adalah pelajar berusia 12 hingga 16 tahun.
Kecelakaan tersebut memicu kebakaran hebat yang melalap habis gedung sekolah. Proses evakuasi berlangsung dramatis di tengah asap tebal dan teriakan kepanikan. Petugas pemadam kebakaran, warga, dan aparat militer berupaya menyelamatkan para korban menggunakan helikopter, ambulans, becak motor, bahkan menggendong korban secara langsung ke tempat aman.
Sebanyak 171 orang berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian, sebagian besar mengalami luka bakar dan trauma. Tim medis mengatakan lebih dari 60 pelajar telah dipindahkan ke rumah sakit khusus luka bakar, sementara pencarian jenazah terus dilakukan hingga malam hari.
Suasana Duka dan Hari Berkabung Nasional
Pemerintah Bangladesh menetapkan hari berkabung nasional pada Selasa, dengan bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh penjuru negeri. Suasana duka menyelimuti rumah sakit dan lokasi kecelakaan, saat keluarga korban mencari kabar tentang orang terdekat mereka.
“Pesawat itu jatuh tepat di gedung tempat anak saya berada. Ketika saya tiba, api sudah besar. Saya melihat tubuh anak-anak tergeletak,” kata seorang ayah bernama Jewel dengan suara bergetar. Ia bersyukur putrinya berhasil selamat, meski mengalami luka.
Sementara itu, di rumah sakit, kerabat korban terus berdatangan. Seorang pria bernama Mohammed Abdur Rahim mengatakan ia belum menemukan sepupunya, Afia Akter, dan masih harus mencari ke rumah sakit lain.