CORONAMETER — JAKARTA – Sistem pengereman menjadi fitur keselamatan penting pada sebuah kendaraan bermotor. Fungsinya untuk memperlambat hingga menghentikan laju kendaraan untuk menghindari sebuah kecelakaan. Namun, ada beberapa kondisi yang tidak memerlukan pengereman keras. Meski darurat, kondisinya memerlukan kendali penuh atas mobil agar tidak terjadi kecelakaan fatal.
Pengemudi perlu paham supaya mobil dapat dikendalikan dan melaju sesuai dengan situasi dan kondisi. Pasalnya ada kondisi darurat yang harus dihadapi tanpa melakukan pengereman mendadak. Hal ini demi menghindari masalah yang lebih besar.
Berikut kondisi darurat yang tidak memerlukan pengereman mendadak seperti dibagikan Auto2000:
1. Lubang Jalan
Ketika menghadapi jalan berlubang, melakukan pengereman secara mendadak bukan hal tepat. Ada dua risiko, yaitu mobil ditabrak dari belakang atau komponen kaki-kaki alami kerusakan.
Lakukan pengereman secara perlahan dan angkat semua kaki dari pedal gas atau rem, lalu biarkan mobil menghantam lubang. Apabila lubang cukup besar atau dalam, hindari pengereman dan pindah jalur secara mendadak.
Sebab, saat melakukan pengereman maka beban mobil akan terdistribusi ke depan. Saat menghantam lubang, maka akan membuat kaki-kaki mobil berisiko alami kerusakan. Bahkan, bisa mengakibatkan kecelakaan karena mobil hilang kendali.
2. Aquaplaning
Pada musim hujan, aquaplaning menghantui setiap pengemudi mobil. Aquaplaning adalah kondisi ketika ban kendaraan kehilangan traksi karena terhalang lapisan air di jalan. Akibatnya kendaraan menjadi lebih sulit dikendalikan dan berisiko kecelakaan.
Tindakan ideal untuk meminimalkan risiko kecelakaan saat mengalami aquaplaning adalah dengan menjaga setir tetap lurus dan tidak menginjak pedal rem. Mobil yang terkena aquaplaning cenderung akan bergerak liar karena ban selip.
Biarkan mobil meluncur hingga momentum habis dan mobil melaju pelan. Coba gerakkan kemudi, kalau mobil sudah bisa dikendalikan, artinya sudah terlepas dari serangan aquaplaning. Tetap waspada situasi sekitar mobil agar tidak ditabrak kendaraan lain.
3. Ban Pecah
Tidak sedikit pengemudi yang panik dan langsung menginjak pedal rem ketika ban mobil pecah. Padahal, menginjak pedal rem saat ban mobil pecah, khususnya kendaraan melaju kencang, dapat mengakibatkan kecelakaan yang lebih serius.
Pengemudi bisa memanfaatkan engine brake untuk mengurangi kecepatan mobil. Sehingga pengemudi hanya perlu memastikan untuk tidak menekan pedal gas, kopling, dan rem. Kemudian usahakan kemudi tetap lurus hingga mobil berhenti.
Ketika situasi mulai terkendali, aktifkan lampu sein kiri dan arahkan kendaraan ke bahu jalan tol secara perlahan. Terus pantau kondisi di belakang untuk memastikan tidak ada mobil lain yang melaju kencang. Ketika sudah cukup lambat, masuk ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti dengan sendirinya.