CORONAMETER — MALANG – Polresta Malang masih menyelidiki dugaan pelecehan seksual oknum dokter di rumah sakit (RS) swasta, pasca terduga korban melapor. Polisi rencananya akan memanggil para saksi, termasuk terduga pelaku dokter berinisial AYP.
Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto mengungkapkan, pihaknya memang sudah menerima laporan dari QAR (31) warga Sukabumi, yang tinggal di Bandung, pada kasus dugaan pelecehan seksual oknum dokter di RS Persada.
Kemarin kami laksanakan pemeriksaan oleh Unit PPA, dilakukan pendalaman intensif. Langkah selanjutnya, Unit PPA akan melaksnakana pemanggilan terhadap saksi dan pencarian barang bukti untuk mendukung apa benar tentang adanya tindak pidana pelecehan seksual yang menimpa korban,” kata Yudi Risdiyanto, kepada awak media, Sabtu (19/4/2025).
Sejauh ini, baru QAR yang dimintai keterangan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota. Menurutnya, pengambilan keterangan sekaligus pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) itu dilakukan sejak Jumat petang, sekitar pukul 18.00 – 21.00 WIB, termasuk memastikan kebenaran dugaan pelecehan seksual itu terjadi.
(Yang diperiksa pelapor) Iya, untuk sementara ini, sampai kemarin masih satu korban. Karena pemeriksaan juga sudah cukup malam. Hari ini dilakukan pemeriksaan saksi yang mengetahui, mendengar, melihat, tentang adanya tindak pidana tersebut,” bebernya.
Pihaknya juga memberikan pendampingan psikiater kepada QAR, untuk berkonsultasi bilamana dibutuhkan, apalagi QAR ini berdomisili jauh di Bandung.
Pastinya kami akan memberikan pendampingan psikiater untuk korban, apabila korban ada trauma tentang kejadian tersebut,” ucapnya.
Kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter di Malang mencuat dari sebuah unggahan di media sosial Instagram @qorryauliarachmah, yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dokter di rumah sakit swasta di Kota Malang. Di mana, ia yang tengah dirawat inap di Ruang Alamanda, RS swasta tersebut pada Selasa 27 September 2022 lalu didatangi seorang dokter berinisial AYP.
Dokter yang ditemuinya di ruang IGD itu lantas masuk ke ruangan rawat inapnya. Korban lantas diminta oleh terduga dokter ini membuka pakaian kimono yang didapat dari rumah sakit dengan alasan memeriksa kesehatannya, meski dokter yang bertugas bukanlah AYP.
Terduga pelaku juga sempat mendokumentasikan foto bagian tubuh sensitifnya dengan ponselnya, tapi oknum dokter itu beralasan ia hanya berkomunikasi dengan temannya melalui aplikasi WhatsApp. Korban juga sempat diperiksa di area sekitar dadanya cukup lama dengan stetoskop, dalam keadaan terbuka.